Hasil RUU pilkada belum diputuskan oleh para anggota DPR RI di Senayan DKI tapi kok suara orang-orang pada ribut ya? Pilih mana, kepala daerah seperti gubernur dan bupati dipilih langsung oleh komisi DPR atau tetap rakyat yang memilih? Katanya kalau yang pilih anggota DPRD bakal banyak korupsi and jika rakyat yang pilih pasti ada serangan fajar bagi-bagi duit waktu mau nyoblos. Kasihan sih, hak pilih suara rakyat hanya dihargai 15000 doank! Tapi sekarang naik jadi dibayar Rp 50000 ya? Hwhwhw... Dasar money politik game! Tapi enak diberi uang tapi gak nyoblos ya, biar mereka yang katanya wakil rakyat tahu rasa kalau hasil perolehan suara-nya nol.
Btw, biarkan sajalah pemilihan kepala daerah di tempat gue dipilih anggota DPRD biar mereka yang segelintir orang itu yang tawuran daripada rakyat banyak yang tawuran musuhan antar kampung gara-gara 15000 dan sebungkus indomie! Hmmm... gak tahulah stres kalau ikut mikir quick count hasil pemilu pilkada biar KPU yang urus! Paling-paling jadi sengketa kasusnya naik ke MK. Mau rakyat atau DPR yang milih kayanya negara ini tetep dibangun dari politik uang ya? Makanya pilihlah wakil rakyat yang bener-bener tahu tugas-tugas and kewajibannya waktu mereka mau jadi caleg MPR/DPR/DPRD, janganlah kita jadi penonton doank, OKE brother!
0 komentar:
Post a Comment
Comments appear immediately.
Spam comments with anonymous name will be deleted.
You can use some HTML tags, such as <b> (for making text bold), <i> (for making text italicicized), <a> (for making links).
Thank you.